Pages

 

Minggu, 14 Oktober 2018

Makalah Penyakit Gimul Sifilis

0 komentar

MAKALAH PENYAKIT GIMUL
"SIFILIS" 




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas penyakit gigi dan mulut tentang sifilis ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga tuga ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam ilmu kesehatan
Harapan saya semoga tuga ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.


Makassar, juni 2015

      Penyusun





DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................................
Kata Pengantar...................................................................................................................
Daftar Isi..............................................................................................................................
      BAB  I Pendahuluan
A.  Latar Belakang........................................................................................................
B. Rumusan Masalah..................................................................................................
C. Tujuan dan Manfaat...............................................................................................
   BAB II Pembahasan       
A.     Penyakit sifiliis.........................................................................…………………….
a.      Pengertian penyakit sifilis
b.      Sinonim penyakit sifilis
c.       Etiologi penyakit sifilis
d.      Epidemiologi
e.       Cara penularan
f.        Terjadinya Infeksi
g.      Tanda-tanda khas sifilis pada gigi
h.      Pencegahan
i.        Pengobatan
B. Contoh Kasus……………………............................................................................. 
C. Contoh Format Rujukan...........................................................................................
D. Contoh Foramt Informed Consent……………………….......……………………….

    BAB III Penutup
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
      Sifilis merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang menyebar cukup mengkhawatirkan di Indonesia. Penyakit sifilis tidak bisa diabaikan, karena merupakan penyakit berat yang bila tidak terawat dapat menyerang hampir semua alat tubuh, seperti kerusakan sistem saraf, jantung, tulang, dan otak. Selain itu wanita hamil yang menderita sifilis dapat juga menularkan penyakitnya ke janin sehingga menyebabkan sifilis congenital yang bisa menyebabkan penyakit bawaan dan kematian. Bahkan pada sifilis stadium lanjut terdapat suatu lubang (gumma) yang bisa timbul di langit-langit mulut. Maka istilah untuk penyakit ini yaitu“raja singa”sangat tepat karena keganasannya
       Asal penyakit ini tidak jelas.  sifilis di berbagai negeri di seluruh dunia pada tahun 1996 berkisar antara 0,04-0,52%. Insidens yang terendah di Cina, sedangkan yang tertinggi di Amerika Selatan. DiIndonesia insidensnya 0,61%.Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan, sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya. Data yang dilansir Departemen Kesehatan menunjukkan penderita sifilis mencapai 5.000 – 10.000 kasus per tahun.
            Pada tahun 1905 penyebab sifilis ditemukan oleh Schaudinn dan Hoffman ialah Treponema pallidum yang termasuk dlam ordo Spirochaetales,familia Spirochaetaceae dan genus Treponema.Bentuknya sebagai spiral teratur, panjangnya antara 6,15um, lebar 0,15um,terdiri atas delapan sampai dua puluh empat lekukan. Gerakannya berupa rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol. Membiak secara pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap 30 jam. Pembiakan pada umumnya tidak dapat dilakukan di luar badan. Di luar badan kuman tersebut cepat mati, sedangkan dalam darah untuk transfuse dapat hidup 72 jam


B.     RUMUSAN MASALAH
Dalam mempelajari penyakit sifilis dalam ilmu penyakit gigi dan mulut ada beberapa hal yang perlu dipahami dan dimengerti. Beberapa hal tersebut yakni
1.      Apa itu penyakit sifilis
2.      Bagaimana cara penularan penyakit sifilis
3.      Tanda-tanda penyakit sifilis pada gigi
4.      Bagaiman cara pencegahan penyakit sifilis
5.      Bangaimana cara mengobati penyakit sifilis
6.      Bagaimana cara pembuatan surat rujukan

C.     TUJUAN DAN MANFAAT
1.      Mengetahui pengertian penyakit sifilis
2.      Memahami cara penularan penyakit sifilis
3.      Mengetahui tandatanda penyait sifilis pada gigi
4.      Mengetahui pencegahan penyakit sifilis
5.      Memahami bagaiman pengonbatan penyakit sifilis
6.      Mengetahui bagaimana cara pembuatan surat rujukan



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PENYAKIT SIIFILIS
a.       Pengertian Sifilis
Sifilis adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, sangat kronis dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten, dan dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan genito-genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan. Jadi tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk WC.



















b.      Sinonim
Menurut sejarahnya terdapat banyak sinonim sifilis yang tidak lazim dipakai. Sinonim yang umum ialah lues venereal atau biasanya disebut lues saja. Dalam istilah Indonesia di sebut raja singa.

c.       Etiologi
Penyebab penyakit ini adalah Treponema pallidum yang termasuk ordo spirochaetales, familia spirochaetaceae, dan genus treponema. Bentuk spiral, panjang antara 6 – 15 µm, lebar 0,15 µm. Gerakan rotasi dan maju seperti gerakan membuka botol. Berkembang biak secara pembelahan melintang, pembelahan terjadi setiap 30 jam pada stadium aktif.

d.      Epidemiologi
Asal penyakit tidak jelas. Sebelum tahun 1492 belum dikenal di Eropa. Pada tahun 1494 terjadi epidemi di Napoli. Pada abad ke-18 baru diketahui bahwa penularan sifilis melelui hubungan seksual. Pada abad ke-15 terjadiwabah di Eropa. Sesudah tahun 1860, morbilitas sifilis menurun cepat. Selama perang dunia II, kejadian sifilis meningkat dan puncaknya pada tahun 1946, kemudian menurun setelah itu.
Kasus sifilis di Indonesia adalah 0,61%. Penderita yang terbanyak adalah stadium laten, disusul sifilis stadium I yang jarang, dan yang langka ialah sifilis stadium II.
Treponema Pallidum masuk ke dalam tubuh melalui mukosa/kulit, setelh menembus kilit menuju saluran limfe, lalu berkembang biak dengan pesat . setelah mempunyai jumlah yang cukup, lalu keluar melalui ductus/saluran menuju pembuluh darah dan ikut beredar di seluruh tubuh.
e.       Cara penularan :
Penyakit ini dapat ditularkan dengan jalan :                                        
a.       Persetubuhan dengan penderita penyakit sipilis
b.      Penularan dari ibu ke janin yang sedang dikandungnya melalui placenta yang menyebabkan nterjadinya sipilis conginitalis atau prenatal sipilis.
c.       Penggunaan alat yang dipakai penderita sipilis dapat juga menyebabkan menularnya penyakit ini.

f.       Terjadinya infeksi
a.       Prenatal Sipilis atau sipilis kongenital :     
Infeksi ini terjadi jika ibu menderita sifilis maka anak yang berada dalam kandungan akan tertular melalui plesenta/ ari-ari.
Dalam keadaan seperti ini biasanya janin akan mati, tetapi jika hidup juga maka akan disertai dengan tanda-tanda :
·         Kulit bayi berwarna kehitam-hitaman
·         Di bawah kulit terdapat gelembung air
·         Epidermis seringkali terlepas

 
      Seorang ibu yang menderita penyakit lues dapat melahirkan anak yang tidak terkena sipilis apabila pada ibu tersebut dikenakan terapi lues dari lima bulan mengandung.
Lesi primair tidak terdapat pada penderita ini tetapi ditandai dengan erupsi makula, pilek, kekurangan berat, telapak kaki atau tangan yang mengelupas, retak – retak dan memerah, yang mengakibatkan anak – anak ini terlihat seperti orang tua. Kalau pada anak ini terjadi sipilis yang kronis maka akan terliahat pada anak umur 10 – 12 tahun dengan hidung yang disebut saddle nose akibat perusakan dari tulang hidung dan palatum.

b.      Post natal
Infeksi ini terjadi setelah kelahiran, dapat secara langsung maupun tidak langsung
Perubahan-perubahan patologis pada sifilis :
·         Stadium primer/stadium 1
·         Stadium sekunder/stadium II
·         Stadium tersier/stadium III
·         Stadium kuaterner/stadium IV


Stadium I :
   Setelah masa inkubasi yang lamanya 3 -4 minggu akan terlihat adanya chancre yang terdapat di alat kelamin, dubur dan di mulut. Disamping terjadinya chancre ini juga didapat pembengkakan kelenjar lympe setempat. Chancre akan lenyap dengan sendirinya setelah 2 – 3 minggu.
Oral aspek dari chancre :
Pengertian Chancre adalah lesi pada kulit akibat dari penyakit sipilis pada stadium pertama dimana chancre ini menunjukkan adanya perubahan pada lapisan corium, sedangkan pada lapisan epidermis hanya terlihat sedikit perubahan saja. Dinding pembuluh darah menebal dan terdapat sel-sel lympoid. Didekat pembuluh daerah ini terdapat kuman spirochaeta. Perubahan pada lapisan epidermis hanya disebabkan oleh pengaruh tekanan sel dibawahnya.
 Lokasi dari chancre didaerah mulut adalah bibir, oral mukosa lidah, palatum mole, daerah tonsil atau pharynx. Yang paling banyak adalah bibir terutama bibir bawah. Chancre disini tidak menyebabkan rasa sakit, karekteristik merupakan luka yang dalam, berwarna coklat, berkerak dan sekelilingnya keras. Apabila terasa sakit ini disebabkan oleh adanya infeksi sekundair. Warna coklat tua ini ditutupi oleh film yang berwarna putih kelabu. Dapat dibedakan dengan luka herpes, pada herpes luka lebih sakit.
 








                 Gambar Herpes                                  Gambar Sifilis


Stadium II :
Dengan lenyapnya chancre tadi akan terlihat pada kulit dan selaput lendir, lesi yang berupa makula, papula, postula atau follicula, atau merupakan kombinasi dari beberapa lesi tersebut. Waktu dari timbulnya chancre pada stadium I sampai timbulnya macula pada stadium kedua bermacam-macam jaraknya, dapat timbul 6 minggu atau bertahun- tahun sesudah lesi pertama timbul.

Macula :
Makula disebut juga dengan macula-roseolar syphilise yaitu lesi pada kulit atau selaput lendir merupakan bintik – bintik merah dimana-mana, pada sipilis stadium II. Pembuluha kapiler yang terletak pada permukaan mengalami pelebaran dan menunjukkan kerusakan sedikit pada lapisan sebelah dalam. Disekeliling kerusakan ini terdapat daerah yang berisikan sel-sel lympoid yang padat, terdapat oedima sedikit pada jaringan pengikat. Macula akan sembuh dengan tidak meninggalkan bekas.
 Papula atau macula di oral mukosa adalah lesi yang paling infeksius (menular) pada sipilis akut. Luka ini kelihatan putih kelabu yang dikelilingi oleh dasar yang merah, sakit sedikit terutama jika terletak didaerah yang bergerak. Trauma pada permukaan menyebabkan perdarahan. Daerah yang sering terkena; ujung mulut, lidah, jaringan pharyngeal, bibir dalam, jarang di gusi.







Jaringan pharynx nampak membengkak, kering dan merah.


Stadium III :
 










Pada sipilis kronis akan dijumpai lesi pada rongga mulut yang sering terdapat pada palatum dan lidah. Lesi ini disebut dengan Gummata atau Gumma. Gumma dapat mengenai seluruh bagian tubuh dan paling sering dijumpai di kulit, selaput lendir, tulang, testis, hati atau lambung.

Kerusakan yang disebabkan oleh gumma pada tulang palatum dapat menyebabkan perforasi dari patatum, selain itu gumma dapat mengenai glandulla slivarius dan tulang rahang. Gumma yang terdapat pada lidah biasanya merupakan lesi yang tunggal soliter dan besar. Gumma tidak terasa sakit tetapi dapat menjadi lebih besar sehingga meliputi sebagian besar lidah. Guma ini dapat menjadi ulcerasi yang menghasilkan cairan kental yang berdarah. Penyembuhannya diikuti dengan pembentukan parut yang menyebabkan lidah dakan kelihatan berlobus yang disebibut lingua lobulata

Stadium IV
Pada stadium Ini terjadi perubahan pada susunan saraf pusat, antara lain :
1.      Dementia Paralytica
Adanya perubahan pada otak sehingga penderita mengalami kelainan jiwa
2.      Dabes Dorsalin
Adanya kerusakan pada syaraf tulang punggung sehingga penderita mengalami kelumpuhan
3.      Adanya perubahan pada aorta pada keaadaan ini pembuluh aorta dapat pecah dan penderita dapat mati.

g.      Tanda-tanda khas sifilis pada gigi disebut TRIAD HUTCHINSON
a.       Kelainan pada gigi seri dan graham tetap :
1)      Warna enamel pada gigi seri lebih gelap dari pada normal
2)      Incisal edge, berbentuk seperti :
Ø  Obeng, karna adanya pengerutan dari mahkota kea rah insisal
Ø  Mahkota gigi berbentuk seperti pask sehingga terdapat diastema
Ø  Adanya lekukan di tengah mahkota gigi disebut : NOTCHED INCISOR
Ø  Kelainan molar yakni miringnya cups kea rah bagian tengah dari oklusal sehingga bentuknya mengkerut kea rah tengah seperti buah murbey. Oleh karna itu disebut Murberry Molars atau Moons Molar
b.      Pendengaran menjadi tuli, karna kerusakan saraf ke-8.
c.       Intensitas keratitis yakni : radang pada selaput mata sehingga menyebabkan kebutaan. Sifilis dapat juga menyabbkan kelainan kombinasi antara gigi dan muka / dentofasial : saddle nose dan open bite

h.      Pencegahan
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah seseorang agar tidak tertular penyakit sifilis. Hal-hal yang dapat dilakukan antara lain :
·         Tidak melakukan seks bebas, praktikan seks monogami dengan aman bersama pasangan
·         Memakai kondom mengurangi risiko terinfeksi sifilis.
·         Setiap ibu hamil harus di tes sifilis, agar bila terinfeksi dapat diterapi sesegera mungkin, dan tidak menginfeksi bayinya.
·         Hindari kontak dengan jaringan yang terpapar langsung atau dengan cairan tubuh
i.        Pengobatan Sifilis
Treponema pallidum sangat sensitive  terhadap penisilin. Penisilin diperlukan untuk meyakinkan pembunuhan spiroketa dalam serum.
a.    Stadium awal (<1 tahun), Pengobatannya memakai penisilin G benzatin dengan satu dosis
b.     Stadium lambat (>1 tahun), pengobatannya memakai penisilin G benzatin dengan tiga dosis dalam seminggu
c.     Neurosifilis, pengobatannya memamakai penisilin  G Kristal
d.    Sifilis congenital, pengobatannya memakai prokain penisilin G.
Sifilis  yang sedang dalam masa inkubasi mungkin diobati secara efektif dengan regimen penisilin untuk gonorrhea yang dianjurkan sekarang. Semua yang diobati dengan gonorrhea harus mengalami uji serologis untuk sifilis pada saat pengobatan dan dipantau 6-8 minggu kemudian.

Terapi Sifilis
a.       Pemberian antibiotic dosis tinggi
b.      Organic arsenic compound, contoh : Salvarsan
c.       Iodine Compound, mis : Pottasium Iodine

B.     CONTOH KASUS

Pasien bernama NurIndah berumur  25 tahun bekerja sebagai pegawai perikanan dikantor Golden Rainbow , Alamat di Jln. Pengayoman Makassar. Datang ke klinik dengan keluhan gigi  tidak rata dan ingin memasang kawat gigi.dari hasil pemeriksaan ekstra oral wajah pasien simetris, suhu badan pasien terasa panas, kelenjar lympe keras, tidak sakit dan tidak bergerak dan intra oral di dapatkan gigi insisifus 2 kanan RA pasien miring serta gigi canines kiri RA kedalam dan terdapat kalkulus di gigi posterior RB pasien dan  plak di gigi insisifus I rahang atas (RA) dan rahang bawah (RB),serta terdapat luka dibagian pipi dan bibir pasien. luka yang ada pada pipi pasien baru 3 hari terasa sakit saat di sintuh sedang luka yang ada pada bibir pasien sudah 3 minggu dan tidak terasa sakit saat disentuh.operator memberikan obat kepada pasien dan menyarankan kepada pasien untuk kembali keklinik setelah obatnya selesai diminum.1 minggu kemudian pasien datang kembali ke klinik dan dilakukan pemeriksaan ulang luka pada pipi sembuh sadangkan luka yang ada pada bibir pasien menjadi dalam,berwarna coklat dan sekelilingnya terlihat kasar. Operator menjelasakan dan memberitahukan kepada pasien bahwa penyakit yang ada dalam rongga mulut pasien termasuk ciri-ciri penyakit sifilis yang harus segara diobati. ternyata pasien pernah melakukan seks oral,operator memberitahukan kepada pasien bahwa akan dilakukan rujukan ke dokter ahli penyakit sifilis.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                            

C.     RUJUKAN

NAMA KLINIK


                                                                                            ……………………………..

Dengan hormat,
Mohon pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut
Terhadap Pasien

Nama         : NurIndah
Umur         : 25 Tahun

Dengan diagnose sementara :


Nama Pasien
:

Tempat/Tanggal Lahir
:

Dengan ini memberikan persetujuaan kepada :
Nama :
Untuk melakukan perawatan gigi :
·         Dengan ini saya juga menyatakan bahwa saya sudah diberikan penjelasan mengenai prosedur perawatan tersebut, kemungkinan-kemungkinan resiko yang bias timbul dari perawatan tersebut, penangannannya serta biaya yang harus saya tanggung berkenaan dengan perawatan tersebut.
·         Saya juga telah memberikn keterangan yang diperlukan sehubungan dengan riwayat kesehatan umum serta riwayat kesehatan gigi yang sesungguhnya.
·         Saya juga telah diberikan kesempatan untuk bertanya kepada perawat gigi/dokter gigi selama saya dalam perawatan ini
Tanda tangan pasien/Orang tua wali pasien :
Tanggal
Tanda tangan perawat gigi/dokter gigi
Tanggal
Tanda tangan saksi
Tanggal



BAB III
PENUTUP


A.   Kesimpulan
        Sifilis adalah penyakit infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh bakteri Treponema pallidum, sangat kronis dan bersifat sistemik. Pada perjalanannya dapat menyerang hampir semua alat tubuh, dapat menyerupai banyak penyakit, mempunyai masa laten, dan dapat ditularkan dari satu orang ke orang yang lain melalui hubungan genito-genital (kelamin-kelamin) maupun oro-genital (seks oral). Infeksi ini juga dapat ditularkan oleh seorang ibu kepada bayinya selama masa kehamilan. Jadi tidak dapat tertular oleh sifilis dari handuk, pegangan pintu atau tempat duduk WC.

B.   Saran
Jagalah kesehatan tubuh dan mulut serta jangan melakukan hal-hal yang dapat membuat tubuh kita biasa tertular oleh penyakit-pnyakit yang berbahaya. Hindari hubungan seks bebas sebelum menikah, dan jika sudah terinfeksi penyakit sifilis sebaiknya segera ke dokter ahli sifilis agar penyakitnya tidak berlanjut ke tingkat yang lebih parah.

DAFTAR PUSTAKA




0 komentar:

Posting Komentar